Cari Blog ketik disini

Minggu, 12 Juni 2011

41 Ribu Hektar Areal TN Kerinci Seblat Rusak

Kerusakan hutan tertinggi di areal kawasan hutan itu terjadi di Provinsi Jambi.
Kamis, 12 Mei 2011, 20:35 WIB

VIVAnews- Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS) mencatat 41.303 hektare areal hutan perambahan dan kritis di taman nasional tersebut  mengalami kerusakan. Kerusakan hutan tertinggi di areal kawasan hutan itu terjadi di Provinsi Jambi.

“Hasil orientasi lapangan (ground check) dan pemutahiran data, kerusakan hutan TNKS di Provinsi Jambi seluas 28.255 hektar," kata Kepala Badan Pengelolal Taman Nasional Wilayah II Sumatera Barat, John Askar di Padang, Kamis, 12 Mei 2011.

Menurutnya kerusakan areal kawasan hutan TNKS ini terjadi di empat provinsi, yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Di Sumatera Barat, kerusakan TNKS di areal tersebut mencapai 3.520 hektar.

Sedangkan di Bengkulu dan Sumsel, tingkat kerusakan kawasan masing-masing mencapai 6.470 hektar dan 3.058 hektar. Di Sumbar, kerusakan areal perambahan dan lahan kritis yang perlu direhabilitasi berada di Kabupaten Solok seluas 185 hektar, Kabupaten Solok Selatan seluas 380 hektar, Kabupaten Dharmasraya seluas 500 hektar.

Menurut John, proses rehabilitasi hutan dan lahan yang mengalami penurunan fungsi tersebut akan dilakukan dengan menggandeng TNI dan instansi terkait di bawah BBTNKS. Keterlibatan TNI ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan tentang pedoman rehabilitasi kawasan hutan yang sulit dijangkau serta rawan konflik.

“Sebagai kawasan konservasi, maka jenis tanaman yang dalam rehabilitasi (RHL) pada kawasan TNKS harus berdaur panjang dan jenis merupakan jenis endemik,” katanya.

Degradasi hutan di kawasan TNKS ini mempengaruhi habitat satwa di lokasi tersebut. Dikhawatirkan akan mempengaruhi populasi Harimau Sumatera yang mendiami kawasan tersebut.

Tak kurang sekitar 25 persen populasi Harimau Sumatera mendiami kawasan TNKS. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, populasi Harimau Sumatera saat ini hanya tersisa 400 ekor, atau 12 persen dari populasi harimau dunia.

Secara keseluruhan, luas TNKS yang berada pada empat provinsi di Sumatera mencapai 1,389 juta hektare. Luas lahan TNKS tersebut dibagi ke dalam enam zona kawasan yakni: zona inti, zona rimba, zona rehabilitasi, zona pemanfaatan, sona khusus, zona tradisional. Zona inti luasnya mencapai 53,6 persen dari luas TNKS secara kesuluruhan. Zona rimba 33,3 persen, zona manfaat 1,2 persen, zona rehabilitasi 9,8 persen, zona khusus 0,9 persen, zona tradisional 0,9 persen. Laporan: Eri Naldi|Padang (adi)

sumber: http://nasional.vivanews.com/news/read/220099-41-ribu-hektar-areal-tnl-kerinci-seblat-rusak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar